Punya
kenalan yang selalu berbicara formal dan pintar luar biasa? Jangan-jangan menderita
Asperger Syndrome, nih. Apa sih itu?
Asperger Syndrome adalah salah satu
gejala autisme
di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan
lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima. Meskipun sindrom ini merupakan
gejala autisme, namun penderitanya memiliki IQ yang relatif tinggi, sehingga
bisa hidup mandiri tidak seperti autisme lainnya.
Penderita mengalami kesulitan dalam
komunikasi non-verbal, sarkasme, penggunaan bahasa slang, serta memahami
kata-kata yang memiliki banyak arti. Mereka juga tergolong sulit untuk
bersosialisasi dan kerap menjadi korban bullying.
Mereka juga cenderung menderita grogi atau
nervous.
Para penderita sindrom Asperger
memiliki kecenderungan lebih baik dibandingkan orang-orang lain dalam beberapa
hal seperti tulisan dan literatur, pengetahuan umum, ilmu alam serta pemrograman komputer. Mereka juga
memiliki sebuah minat yang khusus yang mereka tekuni dan bahkan mereka
menekuninya sangat detail, serta mereka justru menemukan hal-hal kecil yang
orang lain sering dilewatkan atau diremehkan.
Sindrom ini ditemukan oleh Hans
Asperger, seorang dokter anak asal Austria di tahun 1944, meskipun baru
diteliti dan diakui secara luas pada dekade 1980an. Para dokter melihat sindrom
Asperger sebagai sebuah bentuk autisme. Seringnya, disebut sebagai
"autisme yang memiliki banyak fungsi/high-functioning autism".
Hans Asperger menguraikan penyebabnya
dengan adanya gejala-gejala umum di antara keluarga pasien, terutama ayahnya,
dan riset mendukung obsevasi dan kemungkinan besar adanya kontribusi genetik
pada Sindrom Asperger(SA). Sedikit dari
kasus SA dihubungkan dengan terpaparnya janin hingga berusia 8 minggu oleh
teratogens (zat yang menyebabkan kecacatan lahir). Meskipun hal ini tidak boleh
mengenyampingkan bahwa SA dapat terjadi sesudahnya, tetapi bukti yang kuat
menunjukkan bahwa SA terjadi pada saat yang sangat dini pada pertumbuhan janin.
Cr.
Wikipedia dengan beberapa perubahan.