Saya menjadwalkan akan nge-posting tiap seminggu sekali, pada hari Sabtu ataupun Minggu. Tapi nampaknya kesibukan saya sedikit mengganggu aktivitas nge-blog. Well, kalian mungkin sudah membaca rangkuman saya tentang Asperger Syndrome yang menurut beberapa teman saya, sedikit membosankan. Tapi kali ini saya akan merangkum tentang Polonium dengan bahasa saya sendiri, dengan kata-kata yang biasanya digunakan oleh orang seumuran saya, haha.
Meh. Kimia. Jangan harap saya adalah anak teladan yang menyukai kimia, fisika dan matematika. Saya hanya tertarik, bukan suka. Dan tertariknya pun hanya sebatas zat-zat beracun. Tapi sebagai seseorang yang memiliki ketertarikan penuh kepada dunia detektif, saya dengan senang hati mempelajari kimia. Oh well.
Polonium ini memiliki keunikan tersendiri. Ditemukan oleh Marie Curie pada tahun 1898, namanya berasal dari Polandia (latin: Polonia). Elemen kimia ini diberi simbol Po dengan nomor atom 84. Zat ini sangat jarang ditemukan dan memiliki kandungan radioaktif tinggi. Mungkin kalian tidak asing dengan zat ini, karena pernah digunakan untuk membunuh mata-mata Rusia dan juga mantan Presiden Palestina, Yasser Arafat, kalau saya tidak salah.
Tapi seberapa mengerikannya zat ini? Sabar, sabar, kita akan sampai disana sebentar lagi. Coba kita pertimbangkan fakta ini: Polonium sebesar ujung pensil (0,5 mm3) bisa membunuh 500 orang, sedangkan satu gram Polonium bisa membunuh 1,5 juta orang. Menarik?
Cara penggunaannya sederhana, kalau dipakai untuk meracun orang. Po-210 tidak berbahaya apabila hanya menempel pada kulit. Tapi lain ceritanya kalau terhirup atau termakan, maka Polonium akan menjadi monster mengerikan yang akan merenggut kehidupanmu.
Gejala yang ditimbulkan cukup umum, seperti muntah, diare, rambut rontok, dan jumlah sel darah putih menurun drastis. Dengan gejala seperti ini maka akan sulit menerka apakah benar orang itu keracunan Polonium atau terkena penyakit lain.
Tidak banyak yang bisa saya sampaikan, karena koneksi internet saat ini benar-benar membuat saya ingin menerjunkan diri ke Air Terjun Reichenbach. Oke, bercanda. Meskipun saya yakin Profesor Moriarty yang tergolek didasar air terjun ini benar-benar tidak suka dengan candaan saya yang kadang-kadang berlebihan, lol.
Baiklah, bagi para penulis novel detektif di luar sana, saya akan segera membeli buku anda kalau-kalau memuat tentang Polonium. Karena racun Sianida benar-benar mainstream, bukan begitu?