Creepypasta: The Talking Doll

Maaf jarang ngeblog. Lagi malas translate creepypasta dan enggak ada konten menarik buat dibahas. Next time mau bikin review ah~ review manga karya Junji Ito mungkin? hehehe...
btw ini ceritanya saya tulis ulang, tapi intinya tetep sama kok~

ngga usah pake gambar ya ._.

The Talking Doll (Boneka yang Berbicara)

Dahulu ada sepasang suami istri yang sudah tua, mereka mempekerjakan seorang pelayan untuk bantu-bantu membersihkan rumah. Sang istri punya banyak koleksi boneka, dan pelayan itu ditugaskan untuk membersihkan bonekanya sekali dalam seminggu. Jadi pelayan itu masuk ke ruangan dimana boneka-boneka itu disimpan dan melihatnya dengan pandangan jijik. Dia benci boneka. 

Ketika dia sedang membersihkan boneka, pandangannya tertuju pada sebuah boneka. Itu adalah boneka yang bisa berbicara dan punya tali dibelakangnya. Dengan perasaan tertarik, dia menarik tali itu dan bonekanya berbicara "Halo," Pelayan itu menarik talinya lagi "Aku cinta ibuku." kata boneka itu. Pelayan itu menaruh boneka di tempatnya semula dan lanjut bersih-bersih.

Beberapa minggu setelahnya, ketika tengah membersihkan boneka, pelayan itu menjatuhkan sebuah boneka. Boneka itu hancur. Sang wanita tua mendengar suaranya dan mencari tahu. Dia masuk ke ruangan dan melihat ke arah boneka yang telah hancur itu dengan wajah sedih. Pelayan itu berkata "Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak sengaja menjatuhkannya. Aku tidak akan mengulanginya lagi." Wanita tua itu melihat ke arah bonekanya dan memberitahu pelayan itu kalau dia dapat mempertahankan pekerjaannya hanya jika dia menjaga boneka-boneka itu dengan ekstra hati-hati. Sang pelayan setuju.

Esoknya, pasangan suami istri itu pergi untuk beberapa urusan. Pelayan itu sedang dalam keadaan mood yang jelek untuk melakukan pekerjaannya. Kemudian ia memikirkan sebuah ide. Dia pergi ke ruang penyimpanan boneka dan mengambil satu boneka. "Ah, wanita tua itu pasti sangat menyayangi boneka ini." katanya sembari melempar boneka itu ke lantai. Bonekanya hancur dan pelayan itu tersenyum.

Dia suka perasaan ketika menghancurkan boneka. Dia terus melempar boneka-boneka itu ke lantai. Dia masih melakukannya ketika tiba-tiba wanita itu datang. Wanita tua itu berlari kearah bonekanya yang kini sudah hancur berkeping-keping. Dia melihat kearah pelayannya dan berkata "Apa yang kamu lakukan?!" Suaminya yang melihat istrinya begitu kecewa, memberitahu pelayan itu bahwa ia sudah dipecat.

Pelayan itu mengambil barang-barangnya dan pergi dengan mood yang lebih jelek dari sebelumnya. Ia sangat marah, hingga pada malamnya ia menyelinap ke rumah pasangan tua itu. Mengetahui mereka sudah tidur, pelayan itu pergi ke dapur dan mengambil pisau paling besar yang ada disana dan pergi ke kamar mereka.

Esok paginya pelayan itu kembali dan berlagak tidak tahu apa-apa. Ia bilang ke polisi bahwa ia bekerja untuk pasangan itu. Ia berakting bahwa ia telah kehilangan teman baik, dan bilang bahwa ia tidak habis pikir ada yang mau membunuh mereka.

Lalu, ia berjalan masuk kerumah, dan berkata bahwa ia berharap tidak ada seorangpun yang merusak koleksi boneka wanita tua itu. Ia mengambil boneka yang bisa berbicara dan menarik talinya. "Halo." Ia menarik talinya lagi dan boneka itu berkata "Kenapa kau membunuh ibuku?"

"Apa yang baru saja kau katakan?"

"Kenapa kau membunuh ibuku?" Pelayan itu shock. Dia tetap menarik talinya. "Kenapa kau membunuh ibuku? Dia adalah ibu yang baik. Aku sangat menyayanginya. Kenapa kau membunuh ibuku?" Pelayan itu menatap bonekanya. Ia tidak percaya ini semua nyata. "KAU MEMBUNUH IBUKU!" Boneka itu berteriak. Pelayan itu menjatuhkannya ke tanah dan berlari keluar dari rumah itu.

Esok harinya si pelayan ditemukan tewas di tempat tidurnya. Ada boneka yang bisa berbicara terletak di sebelahnya. Polisi mengambilnya dan menarik talinya. "Dia membunuh ibuku! Dia membunuh ibuku! Dia membunuh ibuku!"