New Parents adalah cerita pendek seram tentang seorang anak yang terbangun di pagi hari dan mengetahui bahwa ada sesuatu yang salah.
Alarmku berbunyi pukul 7.30 pagi, seperti biasanya. Aku turun dari tempat tidur dan mengecek handphoneku. Tidak ada pesan yang masuk. Akupun pergi mandi, menggosok gigiku dan memperbaiki rambutku di kaca. Kemudian, aku turun ke bawah.
Bau bacon dan telur terasa familiar di hidungku. Aku berjalan ke arah dapur dan apa yang kulihat membuatku berhenti berjalan.
Pria yang duduk di meja, membaca koran bukanlah ayahku. Wanita yang berada di dapur, menyiapkan sarapan bukanlah ibuku. Keduanya adalah orang asing.
Aku kembali dari dapur dan duduk dibawah tangga untuk menenangkan pikiranku. Aku terlalu terkejut dan tidak bisa mengerti apa yang baru saja kulihat. Siapa mereka? Apa yang mereka lakukan dirumahku? Dimana ayah dan ibu?
Jantungku berdegup kencang, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Haruskah aku menenelpon polisi?
Tak lama, aku mendengar wanita itu memanggilku dari arah dapur. "Sayang, apakah kau turun untuk sarapan?"
Aku terduduk dibawah tangga, tidak bisa bergerak, tidak bisa menjawab.
Wanita itu memanggil lagi. "Sayang! Cepatlah! Sarapanmu nanti dingin!"
Semenit kemudian, aku mendengar langkah kaki turun dan seorang pria muncul.
"Hey, nak. Kenapa kamu duduk disini? Sarapan sudah siap."
Dengan enggan, aku berdiri dan mengikutinya ke dapur. Dia duduk di ujung meja dan aku duduk di ujung satunya.
"Ada apa?" tanya wanita itu.
"Ada yang salah, nak?" sambung pria itu. "Apakah tidurmu nyenyak?"
"Umm... Ya." Jawabku ragu.
Pria itu kembali membaca korannya dan wanita itu meletakkan piring berisi telur dan bacon dihadapanku.
Aku memutar otakku. Pasti ada penjelasan untuk ini. Mungkin mereka adalah saudara jauh yang belum pernah aku temui sebelumnya. Mungkin orangtuaku pergi jalan-jalan. Mungkin mereka di atas, masih tertidur.
Akhirnya, aku memberanikan diri menanyakan mereka sesuatu. "Siapa kalian?"
Pria itu tersenyum. "Pertanyaan macam apa itu?" Katanya. "Kami adalah orangtuamu, tentu saja."
Aku menyerah. Aku tidak bisa memproses apa yang tengah terjadi.
Kemudian, handphoneku bergetar. Aku mengambilnya dari sakuku dan melihat kearah layar. Itu adalah pesan dari ayahku.
Aku menghela napas lega. Akhirnya, aku akan dapat penjelasan atas apa yang tengah terjadi.
Aku membuka pesan darinya. Tapi, hanya ada satu kata: "TOLONG!"
===
cr. scaryforkids
translated by peach-u
eaaa, katanya mau jarang nge-blog? hehehe.
Alarmku berbunyi pukul 7.30 pagi, seperti biasanya. Aku turun dari tempat tidur dan mengecek handphoneku. Tidak ada pesan yang masuk. Akupun pergi mandi, menggosok gigiku dan memperbaiki rambutku di kaca. Kemudian, aku turun ke bawah.
Bau bacon dan telur terasa familiar di hidungku. Aku berjalan ke arah dapur dan apa yang kulihat membuatku berhenti berjalan.
Pria yang duduk di meja, membaca koran bukanlah ayahku. Wanita yang berada di dapur, menyiapkan sarapan bukanlah ibuku. Keduanya adalah orang asing.
Aku kembali dari dapur dan duduk dibawah tangga untuk menenangkan pikiranku. Aku terlalu terkejut dan tidak bisa mengerti apa yang baru saja kulihat. Siapa mereka? Apa yang mereka lakukan dirumahku? Dimana ayah dan ibu?
Jantungku berdegup kencang, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Haruskah aku menenelpon polisi?
Tak lama, aku mendengar wanita itu memanggilku dari arah dapur. "Sayang, apakah kau turun untuk sarapan?"
Aku terduduk dibawah tangga, tidak bisa bergerak, tidak bisa menjawab.
Wanita itu memanggil lagi. "Sayang! Cepatlah! Sarapanmu nanti dingin!"
Semenit kemudian, aku mendengar langkah kaki turun dan seorang pria muncul.
"Hey, nak. Kenapa kamu duduk disini? Sarapan sudah siap."
Dengan enggan, aku berdiri dan mengikutinya ke dapur. Dia duduk di ujung meja dan aku duduk di ujung satunya.
"Ada apa?" tanya wanita itu.
"Ada yang salah, nak?" sambung pria itu. "Apakah tidurmu nyenyak?"
"Umm... Ya." Jawabku ragu.
Pria itu kembali membaca korannya dan wanita itu meletakkan piring berisi telur dan bacon dihadapanku.
Aku memutar otakku. Pasti ada penjelasan untuk ini. Mungkin mereka adalah saudara jauh yang belum pernah aku temui sebelumnya. Mungkin orangtuaku pergi jalan-jalan. Mungkin mereka di atas, masih tertidur.
Akhirnya, aku memberanikan diri menanyakan mereka sesuatu. "Siapa kalian?"
Pria itu tersenyum. "Pertanyaan macam apa itu?" Katanya. "Kami adalah orangtuamu, tentu saja."
Aku menyerah. Aku tidak bisa memproses apa yang tengah terjadi.
Kemudian, handphoneku bergetar. Aku mengambilnya dari sakuku dan melihat kearah layar. Itu adalah pesan dari ayahku.
Aku menghela napas lega. Akhirnya, aku akan dapat penjelasan atas apa yang tengah terjadi.
Aku membuka pesan darinya. Tapi, hanya ada satu kata: "TOLONG!"
===
cr. scaryforkids
translated by peach-u
eaaa, katanya mau jarang nge-blog? hehehe.